Om telolet
om: Bus pertama yang membuat tren klakson ini mendunia
UNCLEOWOB.COM - 'Om telolet om' mendadak jadi
topik populer dunia di Twitter karena dicuitkan oleh DJ-DJ terkenal. Tapi dari
mana klakson telolet bermula?
Jika Anda
membuka media sosial saat ini, linimasa Anda mungkin akan dipenuhi dengan
guyonan lucu 'om telolet om'. Sebagian mulai mengeluh 'Aduh apa sih!' tapi
sebagian lagi ikut dalam keriangannya.
Tak ada yang
bisa lepas dari jeratan 'om tolelot om', bahkan Donald Trump, presiden terpilih
Amerika Serikat tak lepas dari serbuan orang-orang yang memintanya membunyikan
klakson bus.
Image
copyright Instagram l Donald Trump
Image
caption "Om telolet om," riuh media sosial yang 'nyampah' di kolom
komentar Donald Trump.
Jika Anda
baru keluar dari pertapaan di gua terpencil nun jauh di sana, inilah cerita
singkatnya.
'Om telolet
om' adalah sebuah teriakan yang biasa diucapkan oleh anak-anak di pinggir jalan
ketika sebuah bus melintas dengan harapan sopir akan membunyikan klakson yang
unik. "Telolet telolet," begitu bunyinya.
Ini mendadak
jadi populer Selasa (20/12) malam setelah berbagai DJ terkenal mencuitkannya.
Tapi sebelum itu, video-video lucu memperlihatkan orang-orang dewasa meminta
'telolet' ke supir bus sudah lebih dulu viral di Facebook. Tampaknya ada tren
'telolet challenge' dan 'demam telolet' yang sudah beberapa pekan menggerilya
dari satu akun ke akun lain.
Dalam
video-video yang memancing tawa itu, terlihat ekspresi kegembiraan tersendiri
ketika Anda berhasil meminta supir membunyikan klakson dengan lambaian tangan
dan teriakan, "Om telolet ommmmmm!" beramai-ramai.
Hingga
berita ini ditulis, 'om telolet om' sudah disebut 445.000 kali di Twitter
(menjadi salah satu topik populer dunia) dan juga disinggung lebih dari 80.000
kali di Facebook.
"Fenomena
Om telolet Om membuat saya gembira karena ternyata masih banyak orang asik di
dunia ini. Seneng ya seneng aja gituuuu.....," cuit fotografer
@arbainrambey.
"Indonesia
giving the world the best meme to close 2016 in the best possible way. OM
TELOLET OM," kata yang lain. (red- Indonesia memberikan meme terbaik untuk
menutup tahun 2016 dengan cara yang paling keren. OM TELOLET OM!)
Lainnya
memberi peringatan serius. "Jangan sampai om telolet om diklaim oleh
negara tetangga maka dari itu om tolong om @jokowi jadikan tanggal 21/12
sebagai libur hari telolet nasional."
Siapa yang
pertama?
Image
caption PO Efisiensi menamai klaksonnya 'tolelot', bukan 'telolet'.
Tapi
bagaimana telolet ini bermula? Siapa yang bertanggung jawab atas kegaduhan ini?
Zaenal
Arifin dari Bismania Community mengatakan bahwa bunyi klakson telolet sudah
mulai terdengar satu dekade lalu. Klakson itu tidak spesifik dimiliki oleh
jenis bus tertentu, melainkan hasil modifikasi yang dilakukan perusahan otobus
(PO).
"Awalnya
tiga corong, kemudian ada yang empat corong (lubang suara angin), bahkan ada
yang enam lubang yang kemudian bunyinya dimodifikasi sesuai kreativitas,"
katanya. "Konsepnya seperti nada dering monophonic ponsel, lagu-lagunya
ondel-ondel, lagunya 'Jablay' Titi Kamal."
Dia
mengklaim bahwa kebiasaan meminta klakson itu dimulai dari kebiasaan para
penggemar bus yang sering memotret bus. "Sebagai balasan, supir bis biasanya
kasih dim atau kasih klakson."
Adalah
perusahaan otobus Efisiensi yang pertama mempopulerkan klakson telolet
tersebut, kata Zaenal.
Manajer
Komersil PO Efisiensi Syukron Wahyudi menceritakan bahwa sekitar 10 tahun lalu
pemiliknya, Teuku Eri Rubiansah, pergi ke Arab Saudi dan mendengar bunyi
klakson yang unik.
"Mendengar
suara klakson di sana berbeda, dia memutuskan membeli untuk bisnya. Khususnya
di bus reguler dari Cilacap Jogja, Purwokerto - Jogja, dan Purbalingga -
Jogja."
Tapi awalnya
klakson ini ternyata malah direspons negatif karena suaranya yang dinilai
terlalu keras. Sampai-sampai, pihak PO meminta sopir-sopir mereka tidak
membunyikan klakson itu di tempat-tempat tertentu karena masyarakat tidak
terima dengan bunyi itu, cerita Syukron.
"Mulai
disukai tiga empat tahun terakhir karena mulai banyak PO-PO yang juga
menggunakan. Di beberapa daerah tertentu malah orang-orang minta klaksonnya
dibunyikan. Kita merasa bangga juga, karena bisa dibilang kita yang pertama
yang pakai klakson tiga corong."
Jadi, sudah
merasa tertarik ikut 'tantangan telolet'? Sebelum Anda pergi ke ke pinggir
jalan dan menanti bus idaman, ini bisa jadi pemanasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar