PARADE LINTAS BUDAYA UNTUK MENARIK WISATAWAN
NGALAB BERKAH : WARGA MOJOKERTO BEREBUT GUNUNGAN ONDE-ONDE |
UNCLEOWOB.COM – Warga Kota Mojokerto memecahkan
rekor dengan membuat onde-onde terbesar
di dunia dengan tinggi 3 meter dan makanan kenduri dengan menggunakan cobek dari
tanah liat atau layah sebanyak 5000 barikan. Tidak hanya onde-onde yang
menggunung tapi, cobek atau layahnya juga terbesar atau ukuran raksasa, untuk
menampung tumpeng dan onde-onde.
![]() |
Warga Berbondong-Bondong Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW |
Kegiatan
ini, selalu digelar satu tahun sekali setiap maulid nabi besar Muhammad SAW. Tentunya,
kegiatan ini selalu, ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat Mojokerto dan
sekitarnya. Selain mendapatkan barokah dari acara kenduri maulid nabi, juga
terhibur dengan arak-arakan atau parade gunungan onde-onde dan tumpeng terbesar
di jagad raya ini.
Gunungan
onde-onde diarak dari Perum Citra Surodinawan Estate menuju lapangan Raden
Wijaya Surodinawan Prajurit Kulon Kota Mojokerto , dengan jarak tempuh 700 meter.
Barisan
pertama, pasukan pengawal parade, kemudian dilanjutkan dengan drand band
pelajar. Dan, selanjutnya gunungan onde-onde, tumpeng agung maulid nabi. Dibelakangnya
barisan warga kota Mojokerto dengan membawa 5000 barikan dari layah serta
kesenian tradisional, reog ponoroga, barongsai dan lain-lainnya.
Bersuka Cita Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW |
Walikota
Mojokerto, Mas'ud Yunus mengatakan, Kenduri Layah merupakan agenda tahunan
untuk pemkot dan masyarakat Kota Mojokerto. "Tahun ini memasuki tahun
ketiga. Acara ini dikemas dengan suasana kebersamaan melibatkan TNI dan Polri,
SKPD Pemkot Mojokerto dan warga masyarakat Kota untuk memperingati Maulud Nabi
Muhammad SAW," ungkapnya.
Masih
kata Walikota, dengan event tersebut memberikan semangat untuk syiar agama,
kecintaan terhadap nabi, tanah air dan Kota Mojokerto. Dengan kebersamaan
tersebut, lanjut Walikota, pihaknya berharap agar program pembangunan Kota
Mojokerto menuju servis city bisa terwujud seperti yang dicita-citakan bersama.
"Kita
ingin menjadikan event ini sebagai upaya untuk mengembangkan wisata budaya,
karena kita tidak punya sumber daya alam maka wisata budaya yang kita
dikembangkan dengan event-event seperti ini. Target kita 5 ribu layah ternyata
lebih dan hampir 6 ribu, ini merupakan partisipasi dari warga tiap RT, SKPD dan
Kepala Sekolah," jelasnya.
![]() |
Tak Ketinggalan Anchour Radio Gema FM Ikut Merayakan Maulid Nabi |
Pemilihan
layah, lanjut orang nomor satu di Kota Mojokerto ini merupakan budaya lokal.
Karena setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Kota Mojokerto
selalu membuat asahan dengan layah. Dengan kemajuan sekarang ini, tegas
Walikota, pengusaha layah kalah bersaing dengan plastik.
"Minimal
tiap tahun, kita support sehingga event ini menjadi moment Kesibukan (prepekan red jawa). Ada filosofi dalam pemilihan layah, layah terbuat
dari tanah liat dan cara pembuatannya dibakar dengan api. Api itu membuat panas
dan juga hangat sehingga, diharapkan, bisa menyatukan masyarakat dengan bentuk
makan bersama (kenduri ) ," tuturnya.
Bari’an
beralaskan layah tersebut, tutur Walikota, kemudian dimakan bersama dengan
harapan agar semua lapisan masyarakat bisa berbaur. Tak hanya makan bersama,
masyarakat Kota Mojokerto juga berebut
gunungan onde-onde. Dalam event tersebut, semua yang terlibat memakai
pakaian berwarna orange yang merupakan ciri khas warga Kota Mojokerto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar