REJOTO NASIBMU BELUM KELAR JUGA
H. Machroji warga Prajurit Kulon Kota Mojokerto tertegun tidak percaya jembatan dibangun dengan dana milyaran rupiah ambruk sebelum selesai pengerjaannya |
UNCLEOWOB.COM – Keinginan
warga di kawasan barat Kota Mojokerto bisa segera memanfaatkan Jembatan Rejoto
dipastikan tertunda. Pengerjaan proyek senilai Rp 40,2 miliar di Kecamatan
Prajurit Kulon itu terancam molor. Diperkirakan, infrastruktur baru itu baru
rampung tahun depan.
Hal itu didasarkan asumsi penjadwalan ulang dari
pelaksana proyek dan penggarap balok tengah jembatan pasca ambruk pekan lalu.
Dan, asumsi keterlambatan proyek itu bakal disikapi instansi terkait. Mengingat
ketersediaan waktu penggarapan pada tahun ini mepet. Dimungkinkan
penyelesaiannya hingga awal tahun depan.
Sehubungan dengan kemungkinan keterlambatan proyek,
pihak PU akan menyurati Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP). ’’Kita akan bersurat LKPP karena ada tambahan waktu dengan denda.
Apalagi selesainya tahun depan yang kemungkinan pembayarannya pada PAK,’’ kata
Wiwiet Febriyanto, kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melalui Sekretaris DPU
Nara Utama.
Menurutnya, kendati tidak bisa rampung tahun ini,
sebenarnya ada peluang merampungkannya pada tahun depan asalkan memenuhi
ketentuan. Sesuai Keppres Jasa Konstruksi, dalam setiap proyek memang
dimungkinkan penambahan waktu dengan denda. ’’Dan ini yang akan kita bicarakan
dengan pemborong. Apakah ada kesanggupan untuk itu,’’ terang dia.
Sebelumnya, penggarap proyek memberikan angin surga
tentang asumsi penggarapan jembatan tersebut. Disampaikan pihak PT Brahma
Kerta, asumsi rampungnya proyek itu pada pertengahan Januari 2017 mendatang.
Itu melihat kondisi pembersihan sisa balok yang tercebur hingga pemasangan
balok bentang tengah hingga rampung.
Menurut perkiraan pelaksana tersebut, jika tidak
terganggu bentang tengag, seluruh
pekerjaan bisa selesai tepat waktu yakni pada 31 Desember. ’’Sampai bentang 50
meter akan selesai tanggal 31 Desember, sampai lantai jembatan. Yang tertinggal
hanya pengaspalan dan pembuatan trotoar karena menunggu umur beton bentang
tengah bisa dilalui,’’ ujar Dani, perwakilan PT Brahma Kerta.
Ia mengungkapkan, tidak tahu-menahu dengan
ambruknya jembatan itu. Sebab, Brahma Kerta membeli girder ke WIKA itu dalam
kondisi terpasang. ’’Kalau ada kerusakan, maka itu menjadi tanggungjawab pihak
ketiga, yakni WIKA,’’ tandasnya.
Mitra pembuat dan pemasang girder dari kontraktor
pelaksana, PT Brahma Kerta itu, mengungkapkan, pembuatan enam girder itu telah
selesai seluruhnya. ’’Pembuatan enam girder pengganti sekarang sudah selesai
seluruhnya. Tinggal motong setelah umurnya (pengeringan) selesai. Jika cuaca
mendukung, maka tanggal 14 Desember pemasangan sudah selesai,’’ jelas Sholeh
dari PT Wika seraya menyebutkan kini tengah proses pembersihan dan pembongkaran
bangkai girder yang rusak.
Sementara, warga prajurit kulon Kota Mojokerto
H.Machroji menyayangkan ambruknya jembatan yang nilainya milyaran rupiah,
digarap asal. Semoga, ada kajian yang lebih matang dalam pengerjaan ulang
nanti,’’harapnya. (dj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar